1. Hukum Gravitasi Newton
Gaya = massa x percepatan gravitasi
Rumus ini mengingatkan Anda untuk tetap menginjakkan kaki di bumi meskipun Anda dalam keadaan sangat senang karena bila Anda melompat terlalu tinggi karena kegirangan, Anda akan tetap ditarik kembali ke bumi, rendah hatilah dalam keadaan apapun.
Gaya = massa x percepatan gravitasi
Rumus ini mengingatkan Anda untuk tetap menginjakkan kaki di bumi meskipun Anda dalam keadaan sangat senang karena bila Anda melompat terlalu tinggi karena kegirangan, Anda akan tetap ditarik kembali ke bumi, rendah hatilah dalam keadaan apapun.
2. Hukum Tekanan Pascal
Tekanan = Gaya/Luas Daerah Ketika Anda sedang tertekan, jangan biarkan hati Anda yang menanggung keseluruhannya. Berbagilah dengan bagian tubuh Anda yang lainnya sehingga luas daerah semakin besar dan tekanan dalam diri Anda berkurang.
Tekanan = Gaya/Luas Daerah Ketika Anda sedang tertekan, jangan biarkan hati Anda yang menanggung keseluruhannya. Berbagilah dengan bagian tubuh Anda yang lainnya sehingga luas daerah semakin besar dan tekanan dalam diri Anda berkurang.
3. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Energi total= Energi kinetik + Energi potensial
Dalam mewujudkan impian Anda, Anda hanya memiliki dua pilihan : terus melakukan gerak atau tetap diam. Semakin besar energi gerak Anda, ke”diaman’ Anda akan berkurang.
Lakukan bukan menunggu!
Energi total= Energi kinetik + Energi potensial
Dalam mewujudkan impian Anda, Anda hanya memiliki dua pilihan : terus melakukan gerak atau tetap diam. Semakin besar energi gerak Anda, ke”diaman’ Anda akan berkurang.
Lakukan bukan menunggu!
4. Usaha
Usaha= Gaya x Perpindahan
Usaha adalah hasil kali gaya Anda dan perpindahan yang Anda capai. Seberapa besar pun gaya yang Anda berikan, namun bila Anda tidak semakin maju, maka usaha Anda adalah nol.
Usaha= Gaya x Perpindahan
Usaha adalah hasil kali gaya Anda dan perpindahan yang Anda capai. Seberapa besar pun gaya yang Anda berikan, namun bila Anda tidak semakin maju, maka usaha Anda adalah nol.
5. Hukum Energi Einstein
Energi= massa x kecepatan cahaya kuadrat
Sadar ataupun tidak sadar, Anda telah dianugerahkan cahaya dalam diri Anda. Tingkatkan bobot tekad dan “usaha” Anda, maka Anda akan memperoleh energi yang luar biasa besarnya (pangkat 16 ke atas).
Energi= massa x kecepatan cahaya kuadrat
Sadar ataupun tidak sadar, Anda telah dianugerahkan cahaya dalam diri Anda. Tingkatkan bobot tekad dan “usaha” Anda, maka Anda akan memperoleh energi yang luar biasa besarnya (pangkat 16 ke atas).
6. Gaya Gesek
Gaya gesek
adalah salah satu gaya dalam fisika dimana gaya ini terjadi apabila dua buah
benda saling bersentuhan dan salah satu dari benda ini diberi gaya. Apabila tidak
ada gaya yang diberikan maka tak mungkin terjadi gaya gesek. Sama dengan
hakikat manusia bahwa manusia adalah makhluk social. Bayangkan manusia adalah
benda pertama dan benda kedua adalah suatu pekerjaan yang berat. Agar terjadi
gaya gesek antara kedua benda ini, maka ada pihak lain yang harus memberikannya
gata atau sama apabila seseorang manusia dapat mengerjakan suatu pekerjaan
berat maka harus ada yang menolongnya entah itu dalam bentuk apapun. Oleh
karena itu dapat kita berpikit bahwa seorang manusia adalah makhluk social,
tanpa ada bantuan dari pihak lain dalam mengerjakan suatu pekerjaan, yakin dan
percaya terdapat kesulitan dalam mengerjakannya. Ingat, utamakan kerjasama dari
pada individualistis, tapi jangan utamakan kerjasama pada saat ujian.
7. Gerak Parabola
Hidup yang dimulai dari titik 0 naik dan berarak membentuk sebuah sudut elevasi tertentu (semakin menuju 45 derajat, semakin menuju pada sebuah keselarasan hidup, dimana relasi antara sesame manusia dan sang pencipta seimbang). Pada gerak parabola, ada titik dimana kita naik dan ada pula titik dimana kita akan jatuh. Hiduplah pada sudut 45 derajat. Itu adalah kehidupan yang penuh dengan keseimbangan antara Hidupmu dan TuhanMu. Kebanyakan dari kita menggunakan gerak parabola ini dalam kehidupan. Just sweet beginning but better ending.
Hidup yang dimulai dari titik 0 naik dan berarak membentuk sebuah sudut elevasi tertentu (semakin menuju 45 derajat, semakin menuju pada sebuah keselarasan hidup, dimana relasi antara sesame manusia dan sang pencipta seimbang). Pada gerak parabola, ada titik dimana kita naik dan ada pula titik dimana kita akan jatuh. Hiduplah pada sudut 45 derajat. Itu adalah kehidupan yang penuh dengan keseimbangan antara Hidupmu dan TuhanMu. Kebanyakan dari kita menggunakan gerak parabola ini dalam kehidupan. Just sweet beginning but better ending.
8. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Hidup yang dimulai dari sebuah kecepatan yang tak tentu. Mungkin dari nol atau mungkin dari atas. Kehidupan seperti GLBB ini dibagi menjadi 2 macam: yang satunya adalah GLBB diperlambat adalah ketika kita berada dalam tempat teratas. Kehilangan keseimbangan emosi kita dan pada akhirnya jatuh menyentuh tanah samapi kita temukan titik nol (0) akibat adanya percepatan gravitasi yang turut menyeret kita ke dalam pusaran bumi. Atau apakah kita memiliki GLBB dipercepat? Hidup yang dimulai dari titik nol (0) kemudia berarah naik menempati titik tertinggi. Mungkin susah bagi kita untuk melawan percepatan gravitasi yang ada, tapi ada Tuhan. That’s the point. He is holding our hand. Di dalam GLBB dipercepat terdapat sebuah proses yang amat berat untuk naik ke atas. Namun yakinlah bahwa proses out yang membuat kita indah.
Hidup yang dimulai dari sebuah kecepatan yang tak tentu. Mungkin dari nol atau mungkin dari atas. Kehidupan seperti GLBB ini dibagi menjadi 2 macam: yang satunya adalah GLBB diperlambat adalah ketika kita berada dalam tempat teratas. Kehilangan keseimbangan emosi kita dan pada akhirnya jatuh menyentuh tanah samapi kita temukan titik nol (0) akibat adanya percepatan gravitasi yang turut menyeret kita ke dalam pusaran bumi. Atau apakah kita memiliki GLBB dipercepat? Hidup yang dimulai dari titik nol (0) kemudia berarah naik menempati titik tertinggi. Mungkin susah bagi kita untuk melawan percepatan gravitasi yang ada, tapi ada Tuhan. That’s the point. He is holding our hand. Di dalam GLBB dipercepat terdapat sebuah proses yang amat berat untuk naik ke atas. Namun yakinlah bahwa proses out yang membuat kita indah.
Kehidupan ini
seperti GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan). Hasil atau kenyataan yang akan
kita peroleh mendatang atau saat ini adalah usaha/kerja yang kita lakukan
dikalikan dengan waktu yang kita tempuh. Karena itu hiduplah seperti rumus
“percepatan (a)” dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan bukan rumus
Gerak Lurus Beraturan (GLB), dimana rumus GLB, tidak ada nilai perubahan
kecepatan, dengan kata lain kecepatannya tetap atau konstan, sehingga nilai
percepatannya nol. Itu sama artinya seorang tak maju-maju dalam hidupnya. Terus
menerus dalam keadaan yang sama sepanjang waktu. Pada rumus GLBB, dikenal pula
istilah “perlambatan ( nilai percepatannya minus). Rumus ini pun jangan ditiru,
karena nilai minus muncul akibat kecepatan akhir yang dilakukaan lebih kecil
dari pada kecepatan awal (∆v = Vt – Vo). Ini sama artinya seorang mengalami
kemunduran dalam hidupnya.
9. Cermin Datar
Cermin awalnya terbuat dari kepingan atau lembaran logam mengkilap. Biasanya logam perak atau tembaga apabila bayangan yang dipantulkan kembali adalah untuk dilihat tetapi juga bisa dari logam lain apabila hanya digunakan untuk memfokuskan cahaya kepantulan pelapisan cermin bergantung pada panjang gelombang cahaya dan juga pada logam itu sendiri. Hal ini digunakan dalam kerja optic untuk menghasilkan cermin sejuk dan panas. Cermin dapat memantulkan 90 % hingga 95 % dari cahaya yang dating. Pemantulan cermin dapat teratur. Hubungannya dengan kehidupan adalah bila kita seorang manusia yang ingin bermanfaat bagi orang lain, contoh yang dapat diikuti adalah sebuah benda yang bernama cermin. Menurut saya, cemrin memiliki makna yang dalan yaitu “apabila kita berbuat sesuatu yang baik maupun buruk maka pada akhirnya akan kembali juga pada diri kita” karena seperti itulah sifat cermin datar yang dimana apabila sebuah sinar yang dating, maka sinar yang dipantulkan sama dengan sinat yang dating atau sudut datang cahaya sama dengan sudut pemantulannya.
Cermin awalnya terbuat dari kepingan atau lembaran logam mengkilap. Biasanya logam perak atau tembaga apabila bayangan yang dipantulkan kembali adalah untuk dilihat tetapi juga bisa dari logam lain apabila hanya digunakan untuk memfokuskan cahaya kepantulan pelapisan cermin bergantung pada panjang gelombang cahaya dan juga pada logam itu sendiri. Hal ini digunakan dalam kerja optic untuk menghasilkan cermin sejuk dan panas. Cermin dapat memantulkan 90 % hingga 95 % dari cahaya yang dating. Pemantulan cermin dapat teratur. Hubungannya dengan kehidupan adalah bila kita seorang manusia yang ingin bermanfaat bagi orang lain, contoh yang dapat diikuti adalah sebuah benda yang bernama cermin. Menurut saya, cemrin memiliki makna yang dalan yaitu “apabila kita berbuat sesuatu yang baik maupun buruk maka pada akhirnya akan kembali juga pada diri kita” karena seperti itulah sifat cermin datar yang dimana apabila sebuah sinar yang dating, maka sinar yang dipantulkan sama dengan sinat yang dating atau sudut datang cahaya sama dengan sudut pemantulannya.
10. Rumus Fisika memiliki makna yang dalam
mengenai kehidupan, Mengenai Usaha (W) = F (gaya) . s (perpindahan) , dimana
Sebesar apapun Gaya (F) nya kalau s nya 0 ,maka Usaha dianggap sia2 (nol),
begitu juga kehidupan, berbagai kebaikan lakukan utk kebaikan kepada Orang
lain, akan tetapi kita sendiri tidak keamajuan sama sekali), maka Usaha kita
bisa dikatakan sia2..so.. ada agi rumus yg bikin Kita menjadi mahasiswa
berkarakter check'dot..KOnon yang Paling Sulit yg dilakukan adalah menjaga
kontunuitas komitmen atau dalam beribadah atau Organisasi atau melakukan
sesuatu kebaikan KOmitmen akan hadir kalau kita merasakan "nilai
kebutuhan"Lantas "RUMUS KEBUTUHAN" apa??? RUMUS Kebutuhan=
"Kita Mendapatkan atau Mengetahui Nilai Manfaat dari aktivitas yg kta
lakukan" (inspirasi Menjaga Komitmen) sering kita mengucapkan "Kita
tidak wajib makan tapi kita butuh makan", kita akan memenuhi kebutuan tsb
kapanpun, dan dimanapun berada. so...kalau kita ingin ttp komitmen atau istiqomah
dalam melakukan kebaikan, maka capailah nilai kebutuhan dengan mengetahui nilai
manfaat yg kita lakukan.semoga kita termasuk Insan yg Pintar dalam mengetahui
nilai kebutuhan suatu kebaikan,, Karena ciri Allah sayang dengan hambanya
adalah Di Mudahkannya kita dalam melakukan Kebaikan.
11. Rumus
Kehidupan"Tekad/Potensi"seperti Persamaan : E = M X c^2 (Rumus
Relativitas Einstein) SETIAP iNSAN mEMILIKI cAHAya (c), pada dirinya, dengan
kuatnya "tekad/cahaya") (c) " maka akan mengkuadratkan Kekuatan
Energi (E) pada dirinya, untuk menghasilkan cita2 yg Ingin dicapainya.. Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.. sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan... ALAM NASYRAH (5-6)
12. Tekanan
P= F/A
Fisika, adalah sebuah ilmu yang mempelajari fenomena fisis yang direpresentasikan dalam bentuk matematis. Kata fisika sebenarnya sudah tidak asing bagi telinga seorang pelajar, tapi apa yang ada di pikiran pelajar belum tentu sama dengan arti fisika sebenarnya. Misal jika kita katakan apakah bunyi hukum Newton II itu? Mungkin mereka sangat hafal “Percepatan yang dialami oleh suatu benda berbanding lurus dengan gayanya dan berbanding terbalik dengan massa bendanya”. Atau biasa kita nyatakan dalam F = m a. Terus apa? Terus kenapa Inilah sebenarnya kendala kita, kita hanya terjebak dalam konteks matematisnya saja, kita terbiasa dengan mengerjakan soal-soal dengan rumus-rumus yang banyak. Contohnya, kita tahu konsep tentang tekanan.
P= F/A
Fisika, adalah sebuah ilmu yang mempelajari fenomena fisis yang direpresentasikan dalam bentuk matematis. Kata fisika sebenarnya sudah tidak asing bagi telinga seorang pelajar, tapi apa yang ada di pikiran pelajar belum tentu sama dengan arti fisika sebenarnya. Misal jika kita katakan apakah bunyi hukum Newton II itu? Mungkin mereka sangat hafal “Percepatan yang dialami oleh suatu benda berbanding lurus dengan gayanya dan berbanding terbalik dengan massa bendanya”. Atau biasa kita nyatakan dalam F = m a. Terus apa? Terus kenapa Inilah sebenarnya kendala kita, kita hanya terjebak dalam konteks matematisnya saja, kita terbiasa dengan mengerjakan soal-soal dengan rumus-rumus yang banyak. Contohnya, kita tahu konsep tentang tekanan.
Yang biasa
dinyatakan P = F / A, dengan P adalah tekanan, F adalah gaya, dan A adalah
luasan tempat gaya tersebut bekerja. Para pelajar hanya menggunakan rumus
tersebut apa adanya tanpa adanya rasa mengerti apa makna rumus tersebut. Coba
kita berfikir di luar kebiasaan, anak-anak muda mengatakan “Thinking Out of The
Box”.. Misal, P adalah tekanan yang kita rasakan di hati kita, F adalah gaya
dari luar yang akan menekan hati dan perasaan kita, dan A adalah seberapa
lapang hati kita. Jika hati kita sangat sempit (A sangat kecil), meski gaya
dari luar tidak terlalu besar (F tidak terlalu besar), maka akan mengahasilkan
tekanan ke hati yang besar (P besar), kita akan mudah sterss, kita akan mudah
tertekan, dan kita akan mudah menyerah. Sedangkan jika hati kita sangat lapang,
sangat lapang, berapa pun besar gayanya, maka akan menghasilkan tekanan di hati
yang tidak terlalu besar, artinya betapa berat masalah yang kita hadapi, betapa
rumit permasalahan kita, kita akan bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan
hati lapang dan pikiran tenang. Benar-benar Fisika adalah IImu dari Tuhan. Jika
kita sedikit serius dan berusaha memahami ilmu yang kita pelajari, dalam hal
ini ilmu Fisika, kita akan mulai menemukan fenomena-fenomena yang akan
menunjukkan Keesaan Tuhan, bagaimana Tuhan bisa menghancurkan Alam Semesta
begitu mudahnya, bagaimana Jin dan Setan menembus badan kita. Saya sengaja
tidak menerangkannya sekarang, untuk menambah penasaran pembaca . Sekali lagi,
Fisika bukanlah ilmu yang hanya berkelit di matematika. Fisika adalah ilmu yang
diturunkan oleh Tuhan untuk memahami fenomena alam di sekitar manusia, sebagai
tanda KeesaanNya, Allah SWT.
Rumus tekanan di atas mungkin sangatlah familiar bagi para ahli fisika ataupun orang-orang yang menyukai fisika. Namun tahukah anda untuk membaca rumus di atas dapat dibaca dengan berbagai cara. Adapun cara-cara membaca rumus di atas adalah:
Rumus tekanan di atas mungkin sangatlah familiar bagi para ahli fisika ataupun orang-orang yang menyukai fisika. Namun tahukah anda untuk membaca rumus di atas dapat dibaca dengan berbagai cara. Adapun cara-cara membaca rumus di atas adalah:
a. Orang matematika akan membaca rumus
tersebut sebagai berikut:
“Tekanan (P) sama dengan Gaya (F) dibagi luas permukaan (A)”
“Tekanan (P) sama dengan Gaya (F) dibagi luas permukaan (A)”
b. Orang fisika akan membaca rumus
tersebut dengan cara lain yaitu:
“Tekanan yang diterima suatu benda merupakan besar gaya yang diterima benda tersebut pada luasan tertentu, semakin besar gaya semakin besar pula tekanan, tapi semakin besar luas permukaan semakin kecil tekanan yang diterima benda tersebut”
“Tekanan yang diterima suatu benda merupakan besar gaya yang diterima benda tersebut pada luasan tertentu, semakin besar gaya semakin besar pula tekanan, tapi semakin besar luas permukaan semakin kecil tekanan yang diterima benda tersebut”
Perbedaan cara baca tersebut tidak
menjadi masalah, karena setiap ilmu mempunyai sudut pandang tertentu terhadap
sebuah fenomena. Hal menarik yang ingin disampaikan adalah ketika seorang guru
membaca rumus tersebut dengan cara seperti ini:
“Kita tidak akan pernah merasakan tekanan dalam kehidupan, sebesar apapun masalah yang menghantam dirri kita bisa melapangkan dada kita”
Begitulah ilmu pengetahuan, selalu ada keteraturan di dalamnya. Keteraturan yang diciptakan Sang Pengatur.
Pernahkan anda diinjak dengan sepatu hak tinggi? Bagaimana rasanya bila dibandingkan ketika anda diinjak dengan sepatu yang lebar? Mungkin dua-duanya sakit tapi pastinya ketika diinjak dengan sepatu hak tinggi anda akan merasakan lebih sakit. Begitu pun dala menghadapi permasalahan kehidupan. Pernahkan anda meilhat orang yang kehilangan benda? Apakah ekspresi setiap orang akan sama ketika kehilangan suatu benda? Tentunya tidak, ada orang yang ketika dia kehilangan benda, dia akan pusing minta ampun, gelisah, sampai frustasi. Ada juga orang yang ketika barangnya hilang, dia hanya bersikap tenang dan tidak terlalu memikirkannya. Kedua orang tersebut menampilkan perilaku yang berbeda disebabkan karena hati mereka berbeda. Orang pertama mengatur hatinya menjadi sempit dan sulit, sehingga masalah kecil pun akan menjadi rumit, sedangkan orang kedua mengatur hatinya menjadi luas dan lapang, sehingga bisa menghadapi masalah sebesar apapun dengan tenang.
Begitulah fisika selalu mengajarkan tentang kehidupan.Tekanan tidak hanya diajarkan mengatur gaya dan luas permukaan sehingga dapat menghasilkan tekanan maksimum, tetapi dalam kehidupan tekanan diajarkan bagaimana kita dapat mengatur hati kira untuk menghadapi berbagai masalah besar ataupun kecil sehingga kita bisa menerima tekanan yang minimum.
Sangat menarik jika kita memperhatikan hokum-hukum fisika (hokum-hukum tentang alam) karena ternyata aa kesamaan prinsip antara hokum-hukum fisika dan prinsip-prinsip dalam kehidupan rohani orang percaya. Bagi saya, ini menyatakan bahwa pencipa alam rohani dan pencipta alam fisika adalah sama.
Salah satu contoh mengenai hal ini adalah Hukum tentang tekanan dan gas yang terdapa dalam hukum termodinamika yang pertama.
“Kita tidak akan pernah merasakan tekanan dalam kehidupan, sebesar apapun masalah yang menghantam dirri kita bisa melapangkan dada kita”
Begitulah ilmu pengetahuan, selalu ada keteraturan di dalamnya. Keteraturan yang diciptakan Sang Pengatur.
Pernahkan anda diinjak dengan sepatu hak tinggi? Bagaimana rasanya bila dibandingkan ketika anda diinjak dengan sepatu yang lebar? Mungkin dua-duanya sakit tapi pastinya ketika diinjak dengan sepatu hak tinggi anda akan merasakan lebih sakit. Begitu pun dala menghadapi permasalahan kehidupan. Pernahkan anda meilhat orang yang kehilangan benda? Apakah ekspresi setiap orang akan sama ketika kehilangan suatu benda? Tentunya tidak, ada orang yang ketika dia kehilangan benda, dia akan pusing minta ampun, gelisah, sampai frustasi. Ada juga orang yang ketika barangnya hilang, dia hanya bersikap tenang dan tidak terlalu memikirkannya. Kedua orang tersebut menampilkan perilaku yang berbeda disebabkan karena hati mereka berbeda. Orang pertama mengatur hatinya menjadi sempit dan sulit, sehingga masalah kecil pun akan menjadi rumit, sedangkan orang kedua mengatur hatinya menjadi luas dan lapang, sehingga bisa menghadapi masalah sebesar apapun dengan tenang.
Begitulah fisika selalu mengajarkan tentang kehidupan.Tekanan tidak hanya diajarkan mengatur gaya dan luas permukaan sehingga dapat menghasilkan tekanan maksimum, tetapi dalam kehidupan tekanan diajarkan bagaimana kita dapat mengatur hati kira untuk menghadapi berbagai masalah besar ataupun kecil sehingga kita bisa menerima tekanan yang minimum.
Sangat menarik jika kita memperhatikan hokum-hukum fisika (hokum-hukum tentang alam) karena ternyata aa kesamaan prinsip antara hokum-hukum fisika dan prinsip-prinsip dalam kehidupan rohani orang percaya. Bagi saya, ini menyatakan bahwa pencipa alam rohani dan pencipta alam fisika adalah sama.
Salah satu contoh mengenai hal ini adalah Hukum tentang tekanan dan gas yang terdapa dalam hukum termodinamika yang pertama.
Hukum tersebut memberikan persamaan
energy gas pada kondisi isobarik, yaitu:
W = P.(V2-V1)
Mungkin yang tidak berkecimpung dalam persoalan termodinamika kurang memahami makna persamaan di atas. Karena itu saya akan mencoba menyederhanakannya dalam kata-kata yang lebih sederhana, yaitu:
“semakin besar tekanan, maka usahapun akan meningkat atau dengan kata lain ada suatu tenaga yang besar jika tekanan semakin besar”
Mari kita ambil contoh-contoh praktus pemanfaatan persamaan di atas dalam kehidupan sehari-hari:
W = P.(V2-V1)
Mungkin yang tidak berkecimpung dalam persoalan termodinamika kurang memahami makna persamaan di atas. Karena itu saya akan mencoba menyederhanakannya dalam kata-kata yang lebih sederhana, yaitu:
“semakin besar tekanan, maka usahapun akan meningkat atau dengan kata lain ada suatu tenaga yang besar jika tekanan semakin besar”
Mari kita ambil contoh-contoh praktus pemanfaatan persamaan di atas dalam kehidupan sehari-hari:
1) Teko yang bisa “bersiul” jika air di
dalamnya mendidih. Teko ini menggunakan prinsip tekanan. Air yang mendidih
mengubah wujud cairnya menjadi wujud gas, karena gas bertambah, maka tekanan
akan bertambah besar, dan tekanan ini berubah menjadi tenaga yang mendorong gas
untuk melewati lorong sempit dan energinya sebagian diubah menjadi energy bunyi
yang terdengat sebagai “siulan”, sehingga menjadi indicator bahwa air di dalam
teko sudah mendidih.
2) Mesin uap. Mesin ini secara sederhana
menghasilkan uap yang dimampatkan. Semakin bermanffa ,maka tekanan gas semakin
besar, ketika gas ini dibebaskan keluar dalam suatu lubang yang sempit, maka
gas ini akan menggerakkan mesin. Sehingga, semakin besar tekanan gas yang bisa
dihasilkan, semakin besar pula tenaga yang dihasilkan.
3) Balon jika ditiup kemudian tutup balon
dilepaskan, maka udara dalam balon akan keluar dan mendorong balon untuk
bergerak kesana dan kemari. Dalam skala yang besar, prinsip ini digerakkan
untuk menaikkan roket ke luar angkasa dengan kecepatan fantastis, minimal roket
harus bergerak 11 km setiap detiknya supaya roket tidak jatuh kembali ke bumi,
tetapi bisa lepas ke luar angkasa. Bayangkan betapa besar tenaga yang
dibutuhkan untuk menggerakkan roket yang beratnya ribuan ton itu.
Disini dapat kita ambil suatu prinsip, yaitu semakin besar tekanan, maka tenagapun akan semakin besar. Jika kita menariknya ke dalam alam rohani, kita akan menyadari satu prinsip dalam pertumbuhan orang percaya.
Orang percaya tidak ada yang tidak bisa lepas dari “tekanan” yaitu beban, pergumulan, masalah, dan lain-lain. Tekanan ini sangat berguna bagi kehidupan rohani orang percaya, karena dibalik tekanan ini akan dihasilkan satu kekuatan rohani. Boleh dikatakan bahwa semakin besar tekanan yang pernah dialami oleh orang percaya, maka kita bisa melihat semakin besar juga kekuatan rohaninya, artinya orang tersebut semakin mengenal jalan-jalan Tuhan, semakin dekat dengan Tuhan dan semakin dewasa dalam rohani.
Tekanan demi tekanan, Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan orang percaya adalah untuk kebaikan orang percaya tersebut, yaitu untuk menghasilkan manusia yang rohani dan dewasa. Tekanan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kira ternyata sudah dibatasi olehNya sehingga kita pasti dapat menanggungnya.
Tetapi terkadang, jika kira melihat pengalaman kira, seringkali tekanan yang menimpa hidup kira ini dihadapi dengan keluhan, sering dihadapi dengan pemberontakan dan sering dihadapi dengan melarikan diri dari tekanan, padahal menurut prinsip rohani (yang dinyatakan dalam prinsip fisika tentang tekanan) tekanan itu berguna untuk membangkitkan kekuatan rohani kita atau untuk membuat kita semakin dewasa di dalam Tuhan. Disini kita harus mengakui kelemahan kita padaNya dan mullah belajar memandang “tekanan” hidup dalam cara pandang Allah. tingkat yang lebih tinggi lagi."
Disini dapat kita ambil suatu prinsip, yaitu semakin besar tekanan, maka tenagapun akan semakin besar. Jika kita menariknya ke dalam alam rohani, kita akan menyadari satu prinsip dalam pertumbuhan orang percaya.
Orang percaya tidak ada yang tidak bisa lepas dari “tekanan” yaitu beban, pergumulan, masalah, dan lain-lain. Tekanan ini sangat berguna bagi kehidupan rohani orang percaya, karena dibalik tekanan ini akan dihasilkan satu kekuatan rohani. Boleh dikatakan bahwa semakin besar tekanan yang pernah dialami oleh orang percaya, maka kita bisa melihat semakin besar juga kekuatan rohaninya, artinya orang tersebut semakin mengenal jalan-jalan Tuhan, semakin dekat dengan Tuhan dan semakin dewasa dalam rohani.
Tekanan demi tekanan, Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan orang percaya adalah untuk kebaikan orang percaya tersebut, yaitu untuk menghasilkan manusia yang rohani dan dewasa. Tekanan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kira ternyata sudah dibatasi olehNya sehingga kita pasti dapat menanggungnya.
Tetapi terkadang, jika kira melihat pengalaman kira, seringkali tekanan yang menimpa hidup kira ini dihadapi dengan keluhan, sering dihadapi dengan pemberontakan dan sering dihadapi dengan melarikan diri dari tekanan, padahal menurut prinsip rohani (yang dinyatakan dalam prinsip fisika tentang tekanan) tekanan itu berguna untuk membangkitkan kekuatan rohani kita atau untuk membuat kita semakin dewasa di dalam Tuhan. Disini kita harus mengakui kelemahan kita padaNya dan mullah belajar memandang “tekanan” hidup dalam cara pandang Allah. tingkat yang lebih tinggi lagi."
13. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Energi total= Energi kinetik + Energi potensial
Dalam mewujudkan impian Anda, Anda hanya memiliki dua pilihan : terus melakukan gerak atau tetap diam. Semakin besar energi gerak Anda, ke”diaman’ Anda akan berkurang.Lakukan bukan menunggu!
Energi total= Energi kinetik + Energi potensial
Dalam mewujudkan impian Anda, Anda hanya memiliki dua pilihan : terus melakukan gerak atau tetap diam. Semakin besar energi gerak Anda, ke”diaman’ Anda akan berkurang.Lakukan bukan menunggu!
14. Usaha
Usaha= Gaya x Perpindahan
Usaha adalah hasil kali gaya Anda dan perpindahan yang Anda capai. Seberapa besar pun gaya yang Anda berikan, namun bila Anda tidak semakin maju, maka usaha Anda adalah nol.
Usaha= Gaya x Perpindahan
Usaha adalah hasil kali gaya Anda dan perpindahan yang Anda capai. Seberapa besar pun gaya yang Anda berikan, namun bila Anda tidak semakin maju, maka usaha Anda adalah nol.
15. Hukum Energi Einstein
E = M X c2
Sadar ataupun tidak sadar, Anda telah dianugerahkan cahaya dalam diri Anda.
E = M X c2
Sadar ataupun tidak sadar, Anda telah dianugerahkan cahaya dalam diri Anda.
Tingkatkan bobot
tekad dan “usaha” Anda, maka Anda akan memperoleh energi yang luar biasa
besarnya (pangkat 16 ke atas).
16. F = K.(Q1.Q2)/R2
dimana F=gaya, K=konstanta, Q=muatan, R=jarak diantara dua muatan.Gaya tarik menarik ataupun gaya tolak menolak berbanding lurus dengan kosntanta (lingkungan) dikalikan kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya ==> Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan, gaya ketertarikan ataupun gaya penolakan suatu muatan akan dipengaruhi oleh faktor K, besar muatan Q1 dan Q2 serta kuadrat jarak diantara keduanya. Sebagai contoh sederhana. Ketika jarak antara kedua pasangan sangat jauh dan muatan cinta keduanya tetap, dengan lingkungan yang tidak mendukung (banyak godaan) maka gaya cinta diantara mereka akan mengecil. Sebuah strategi ketika kita ingin mendekati seorang wanita/laki laki agar gaya tarik menariknya kuat, maka diperlukan lingkungan yang mendukung (K), muatan keduanya besar dan saling tarik menarik (Q1,Q2) serta jarak yang dekat (R). Akan wajar saja, ketika kita mendekati wanita/pria dan ternyata tidak mendapatkan respon seperti yang diinginkan, berarti ada komponen yang perlu diselaraskan agar dapat sesuai seperti yang kita inginkan. Disitulah unik dan rumitnya perjuangan mendapatkan gaya tarik menarik cinta.
dimana F=gaya, K=konstanta, Q=muatan, R=jarak diantara dua muatan.Gaya tarik menarik ataupun gaya tolak menolak berbanding lurus dengan kosntanta (lingkungan) dikalikan kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya ==> Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan, gaya ketertarikan ataupun gaya penolakan suatu muatan akan dipengaruhi oleh faktor K, besar muatan Q1 dan Q2 serta kuadrat jarak diantara keduanya. Sebagai contoh sederhana. Ketika jarak antara kedua pasangan sangat jauh dan muatan cinta keduanya tetap, dengan lingkungan yang tidak mendukung (banyak godaan) maka gaya cinta diantara mereka akan mengecil. Sebuah strategi ketika kita ingin mendekati seorang wanita/laki laki agar gaya tarik menariknya kuat, maka diperlukan lingkungan yang mendukung (K), muatan keduanya besar dan saling tarik menarik (Q1,Q2) serta jarak yang dekat (R). Akan wajar saja, ketika kita mendekati wanita/pria dan ternyata tidak mendapatkan respon seperti yang diinginkan, berarti ada komponen yang perlu diselaraskan agar dapat sesuai seperti yang kita inginkan. Disitulah unik dan rumitnya perjuangan mendapatkan gaya tarik menarik cinta.
17. V = s/t
Kecepatan berbanding lurus dengan jarak dan berbanding terbalik dengan waktu. Jika jarak diibaratkan sebagai seberapa jauh jarak tempuh untuk mencapai tujuan dan waktu adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam kehidupan, semakin jauh jarak yang harus kita tempuh, semakin kita harus meningkatkan kecepatan. Semakin sedikit waktu yang tersedia, maka kecepatan harus semakin tinggi.
Semakin hari, durasi hidup manusia semakin berkurang, makanya manusia harus lebih cepat mendekat kepada Allah. Mengenai jarak dalam kehidupan, jika diibaratkan sebagai garis lurus, maka kehidupan di dunia adalah satu titik di antara garis yang sangat panjang. Oleh karena itu, semakin jauh jarak yang akan kita tempuh, maka kecepatan pun harus semakin ditingkatkan.
Kecepatan berbanding lurus dengan jarak dan berbanding terbalik dengan waktu. Jika jarak diibaratkan sebagai seberapa jauh jarak tempuh untuk mencapai tujuan dan waktu adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam kehidupan, semakin jauh jarak yang harus kita tempuh, semakin kita harus meningkatkan kecepatan. Semakin sedikit waktu yang tersedia, maka kecepatan harus semakin tinggi.
Semakin hari, durasi hidup manusia semakin berkurang, makanya manusia harus lebih cepat mendekat kepada Allah. Mengenai jarak dalam kehidupan, jika diibaratkan sebagai garis lurus, maka kehidupan di dunia adalah satu titik di antara garis yang sangat panjang. Oleh karena itu, semakin jauh jarak yang akan kita tempuh, maka kecepatan pun harus semakin ditingkatkan.
18. m = 2E/v2
Karena energi kita patok tetap atau konstan, maka besar energi untuk sementara bisa diabaikan. Nah, jika kita ingin mendapatkan rezeki yang lebih besar maka yang harus dilakukan adalah memperkecil kecepatan kita dalam beribadah kepada Allah. Maksudnya, janganlah terlalu tergesa-gesa saat beribadah. Kalau biasanya salat dengan kecepatan 2 rakaat/menit, cobalah diperlama menjadi 1 rakaat/menit, misalnya. Lalu, bagaimana cara memperkecil kecepatan itu?
Menurut saya, makna antara orang telah diberi anugerah IQ tinggi dan orang berkemampuan pas-pasan maka kesuksesan yang diraihnya.
Karena energi kita patok tetap atau konstan, maka besar energi untuk sementara bisa diabaikan. Nah, jika kita ingin mendapatkan rezeki yang lebih besar maka yang harus dilakukan adalah memperkecil kecepatan kita dalam beribadah kepada Allah. Maksudnya, janganlah terlalu tergesa-gesa saat beribadah. Kalau biasanya salat dengan kecepatan 2 rakaat/menit, cobalah diperlama menjadi 1 rakaat/menit, misalnya. Lalu, bagaimana cara memperkecil kecepatan itu?
Menurut saya, makna antara orang telah diberi anugerah IQ tinggi dan orang berkemampuan pas-pasan maka kesuksesan yang diraihnya.
19. Q = W + ∆U
Kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I termodinamika
Pengalaman adalah pelajaran berharga dari kesalahan yang dilakukan. Pengalaman-pengalaman secara tidak sengaja memberi efek jerah dari manusia seperti halnya pemberian panas yang berarti kalor. Akibat efek pemberian kalor maka manusia berkembang menjadi dewasa atau matang pemikirannya. Menimbulkan spontanitas usaha kerja keras akan bertambah matang pemikirannya karena terjadi perubahan energy dalam dari psikologis manusia
Kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I termodinamika
Pengalaman adalah pelajaran berharga dari kesalahan yang dilakukan. Pengalaman-pengalaman secara tidak sengaja memberi efek jerah dari manusia seperti halnya pemberian panas yang berarti kalor. Akibat efek pemberian kalor maka manusia berkembang menjadi dewasa atau matang pemikirannya. Menimbulkan spontanitas usaha kerja keras akan bertambah matang pemikirannya karena terjadi perubahan energy dalam dari psikologis manusia
20. Q= m.c.∆T
Kalor yang diserap atau diterima berbanding lurus dengan massa benda, massa jenis zat cair, dan perubahan suhu. Manusia tidak terlepas dari namanya gejolak hati yang menimbulkan emosional yang tinggi. Kejengkelan dari sikap orang lain sebagai kalor yang diserap jiwa saat itu massa dosa kita bertambah namun untuk meredam di butuhkan kalor jenis air berupa air wudhu. Hal yang terjadi, Perubahan suhu gejolak hati yang berkurang.
Kalor yang diserap atau diterima berbanding lurus dengan massa benda, massa jenis zat cair, dan perubahan suhu. Manusia tidak terlepas dari namanya gejolak hati yang menimbulkan emosional yang tinggi. Kejengkelan dari sikap orang lain sebagai kalor yang diserap jiwa saat itu massa dosa kita bertambah namun untuk meredam di butuhkan kalor jenis air berupa air wudhu. Hal yang terjadi, Perubahan suhu gejolak hati yang berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar